Selamat Datang di Blog Resmi Sanggar Sipitung - Siti Aisyah Pramuka SMP Negeri 201 Jl. Kayu Besar, Cengkareng Timur, Jakarta Barat

Laman

Senin, 13 April 2015

LINK DOWNLOAD LAGU UNTUK SENI BUDAYA


Untuk memudahkan kakak-kakak dari masing - masing pangkalan dalam latihan mempersiapkan ACSI GALANG 2015, kami selaku panitia ACSI GALANG 2015 sudah mempersiapkan link donwload musik instrumental yang sudah dijelaskan di juknis. Silahkan di unduh :

Si Condet
DOWNLOAD INSTRUMENTAL LAGU KICIR - KICIR

DOWNLOAD INSTRUMENTAL  LAGU SIRIH KUNING

DOWNLOAD INSTRUMENTAL LAGU ONDEL - ONDEL

Be Prepared...!
Selamat Berlatih :)

Baca Selengkapnya ...
Rabu, 08 April 2015

LINK DOWNLOAD JUKNIS, JUKLAK DAN SURAT UNDANGAN ACSI GALANG 2015

Pagi lini masa :) #sss baru update lagi nih, kesibukan disela-sela aktivitas memang selalu menghambat tali silaturahmi dan kerap jadi alasan untuk kita bertemu menuai rindu ya.

Untuk mempererat kembali simpul silaturahmi punya event keren nih dibulan mei nanti, CEKIDOT!!!

Pamflet ACSI GALANG 2015





Agar event ini bisa berjalan lebih nyaman dan menyenangkan, panitia penyelenggara ACSI GALANG 2015 sudah mempersiapkan link download JUKNIS dan JUKLAK ACSI GALANG 2015
silahkan di unduh :

DOWNLOAD JUKNIS ACSI GALANG 2015

DOWNLOAD JUKLAK ACSI GALANG 2015

DOWNLOAD SURAT UNDANGAN ACSI GALANG 2015

Ditunggu partisipasi nya :))
 LETS JOIN US "ACSI GALANG 2015" and ENJOY THE EXCITING COMPETITION.
 
Baca Selengkapnya ...
Kamis, 21 Februari 2013

Baden Powell Day (kebahagian bukanlah kekayaan)




     Lord Robert Stephenson Smith Baden Powell Of Gilwell, lahir di London bukanlah seorang keturunan bangsawan. Beliau di angkat menjadi Lord, karena jasanya dalam Kepanduan. Beliau adalah cucu dari Robert stephenson, seorang engenieur yang menemukan Lokomotip.
Pada usia enam tahun ayahnya meninggal dunia, sehingga beliau diasuh hanya oleh ibu dan kakaknya. Mereka enam bersaudara, lima laki-laki dan satu perempuan. Kakaknya yang tertua Warrington telah mengajar mereka menjadi anak laki-laki pemberani. “Seorang anank laki-laki harus sehat dan kuat” kata Warrington “karena itu anak laki-laki harus menyukai olahraga, dan olahraga yang paling murah adalah berenang di sungai”.

     Ibu Baden Powell memang sangat sayang pada anak-anaknya. Ia selalu memperhatikan mereka dengan seksama dan penuh tanggung jawab. Tetapi rasa sayang kepada anak-anak tidak untuk membuat mereka manja dan penakut. Harapan ibu baden powell memang bukan harapan hampa. Anak-anak tumbuh dengan kepribadian yang menarik. Bahkan didalam beberapa hal mereka menunjukkan beberapa kelebihan. Terutama Stehepen (nama kecil LordBaden Powell), yang mempunyai kelebihan dalam kesenian. Ia dapat menyanyi dengan baik dan bermain sandiwara. Yang paling mengagumkan adalah, ia dapat menggambar dengan tangan kiri dengan tangan kanan dengan sama baiknya.
“Stephenson memang bocah luar biasa,” kata gurunya.” Mungkin kelak akan jadi pelukis yang ternama. Atau akan menjadi seorang pelukis besar.” Tapi ternyata dugaan gurunya tidak benar seluruhnya, sebab Stephen sendiri hanya mempunyai cita-cita sederhana sekali. “ saya hanya ingin menjadi manusia yang berguna,” kata Stephen pada ibunya. “ Paling sedikit berguna bagi hidup saya sendiri. Itu saja…….”.


***

   Tamat pada Charter House School, Baden Powell tidak melanjutkan pelajarannya keperguruan tinggi sebagaimana yang dilakukan saudara-saudaranya yang lain. Ia memilih sekolah militer Sandhurst, tampaknya bidang militer tempat yang cocok baginya, karena dengan masuk militer, merupakan jembatan yang memungkinkan ia dapat mengelilingi dunia. Apa yang diharapkan Baden Powell tampaknya mulai terlaksana, sebab ketika ia telah selesai menamatkan pendidikannya tugas baru telah menantinya.

     Pada saat bertugas di militer ia sangat dikenal dikalangan penduduk karena keterampilan dan kecekatannya, seperti halnya diwilayah ashanti penduduk menjulukinya sebagai “Impessa” atau serigala yang tak pernah tidur, karena Baden Powell selalu dalam keadaan sedia setiap saat,”bersiap-siaplah selalu”kata Baden Powell yang kemudian menjadi “semboyan pandu”.

     Pada tahun 1896 Baden Powell dikirim kembali ke Afrika Selatan ke daerah Bechuana, mengusir serbuan suku Matabele. Disana Baden Powell mulai mengatur rencana penyerbuan untuk menduduki kota Mafeking, karena siapa berhasil menduduki Mafeking, maka dialah yang akan berkuasa penuh di Afrika Selatan. Setelah berhasil menduduki Mafeking, Baden Powell dan pasukannya berjuang mati-matian untukmempertahankannya, sampai akhirnya  bantuan yang diharapkan datang.peristiwa itu disebut “Pengepungan kota Mafeking” Dan Baden Powell berhasil memimpin anak buahnya dengan gemilang. setelah ia pulang kembali ke Inggris, ia mendapat sambutan hangat dan dianggap pahlawan.

     Sejak berada kembali di Inggris, Baden Powell menyadari akan sesuatu “panggilan “ dari dasar hatinya . ia mengingat kembali pada buku catatan yang ditulisnya ketika ia masih berusia delapan tahun.“Saya telah melihat anak-anak lain tidak pernah bergembira dan bahagia, pada saat saya sendiri bahagia dan gembira, saya ingin membuat mereka bergembira dan bahagia, hanya sayang saya tidak tahu bagaimana caranya untuk itu.” Dan sekarang Baden Powell tahu caranya, dia lalu segera berbuat sesuatu. Pendidikan kepanduan bukan saja dapat membuat anak-anak menjadi gembira dan bahagia, tetapi juga dapat membuat mereka mengetahui kewajiban-kewajiban sebagai warga negara yang baik.


HARI-HARI TERAKHIR DI KETENANGAN ALAM

     Pada tahun 1910 Baden Powell mengundurkan diri dari ketentaraan.. Pangkatnya yang terakhir adalah Letnan Jenderal. Selanjutnya ia mencurahkan kehidupannya untuk dunia kepanduan. Ialah dunia tempat  ia dapat mencurahkan seluruh tenaganya untuk mendidik anak-anak menjadi warga dunia yang utama. Pada tahun 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St. Clair Soames, seorang wanita sederhana dan penuh semangat. Mereka kemudian menikah pada tanggal 20 Oktober 1912. Dan dikaruniai seorang anak laki-laki dan dua anak perempuan. Yaitu Peter (1913), Heater (1915) dan Betty (1917).

     Pada jamboree (pertemuan besar pandu sedunia) yang pertama diadakan di London 1920, berkumpullah pandu sedunia. Semua utusan menunjuk Baden Powell sebagai “Bapak pandu sedunia”. Atas jasa-jasa dalam kepanduan, Raja George menganugrahkan gelar bangsawan yang lebih agung bagi Baden powell. Pada tahun 1929 namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell. Akan tetapi para pandu tetap menyebutnya sebagai “B.P.” singkatan dari nama Baden Powell.

  Ketika Baden Powell mencapai umur 80 tahun, kesehatannya mulai menurun, tepi semangatnya tetap tinggi. Dia berpesan sangat ingin melihat Afrika lagi. Bersama keluarga Baden Powell berangkat ke Afrika. Disebut tempat yang indah, tenang, nyaman dan tentram di Nyeri, Apa yang diinginkan Baden Powell memang kesampaian, yaitu ingin mati di tempat yang tenang dan tenteram, pada tanggal 8 Januari 1941 ia meninggal dunia dengan penuh damai dalam hatinya. Tubuhnya terbaring di tengah kicau burung yang berloncatan dari dahan ke dahan, seakan-akan mengucapkan selamat jalan pada Baden Powell.

“Ia kini telah tiada, tetapi benih kepanduan yang ditaburkannya telah tersebar keseluruh pelosok dunia”

HAPPY BADEN POWELL DAY para pandu sedunia ;)

(22 feb 1857 - 8 jan 1941)
Baca Selengkapnya ...
Minggu, 05 Agustus 2012

BUKBAR (buka bersama keluarga besar sanggar Sipitung-Sitiaisyah)


Alhamdulillah di tahun 2012 ini kita semua masih diberi kesempatan untuk meluruskan niat dibulan yang penuh hikmat. ucap syukur atas semua rahmat yang diberikan, tahun ini Pramuka 201 kembali mengadakan event buka bersama keluarga besar sanggar si pitung - siti aisyah, dengan tujuan untuk menjalin tali silaturahmi antar ekskul, OSIS, dan alumni. event tahun ini terasa lebih hangat dengan adanya si buah hati dan istri dari kakak-kakak alumni yang ikut hadir malam tadi.

kami juga mengundang tamu dari paskhas squadron relafa (Pramuka SMP 264) dan adik kami dari SMP 100 (Alumni SD 14 KKA).

Event ini dipanitiai oleh Penggalang Pramuka SMPN 201, semua konsep, dekorasi, susunan acara dan menu hidangan mereka yang mengatur sendiri, kami hanya memonitoring sambil memberikan beberapa saran demi kelancaran acara, dengan tujuan untuk membuat mereka lebih belajar berorganisasi kelak diluar nanti.

Acara dimulai dengan mengucap bismilah yang disambut dengan pembacaan ayat suci al-qur'an dari salah satu anggota regu raflesia arnoldi.
Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana Pinru raflesia arnoldi, dan sambutan dari bunda Sri Lestari selaku pembina kami
Suasana ceria nampak di raut wajah kami karena alhamdulilah walaupun belum ada program untuk penerimaan anggota baru, tapi sudah terlihat beberapa generasi baru yang siap memberikan yang terbaik untuk 201 yang hadir menghangatkan suasana.

kami semua mengucapkan "selamat bergabung di keluarga besar sanggar sipitung-sitiaisyah :)"


Sesion perkenalan pun langsung dimulai,  tak banyak cakap, hanya senyum-senyum sambil memainkan telapak tangan saat ditanya oleh rizki anisa pinru black jasmine yang memandu jalannya acara. mungkin butuh beberapa hari untuk mereka beradaptasi agar bisa terlihat lebih berkeluarga.

sharing-sharing sambil menunggu untuk berbuka puasa menjadi menu yang kami  konsumsi sore ini. Dimulai dari sharing kesan masing-masing anggota regu raflesia arnoldi yang mengikuti Lomba Tingkat (LT) kemarin, satu persatu mereka menceritakan pengalaman mereka selama beberapa hari menjadi peserta LT, asam, asin, manis, pahit semua membaur menjadi satu, itu yang mereka rasakan selama berjuang untuk membawa nama baik Pramuka 201 sanggar sipitung-sitiaisyah.

sesion sharing-sharing
Tak terasa waktu berbuka mulai tiba, 7 menit menjelang adzan k'obi yang kali ini mengisi acara, dengan bermodalkan real story atau cerita-cerita nyatanya semasa sulitnya berkehidupan di ibukota, membuat kultum kali ini terasa berbeda. Kultum pun ditutup dengan beberapa nasihat yang diberikan k'obi dan do'a bersama.


Waktu tak terasa karena cerianya suasana, membuat kami semua lupa untuk berbuka puasa, minuman dan buah-buahan untuk pembuka pun sudah ada di depan mata.
adzan maghrib sudah terdengar, kami pun lekas membaca do'a bersama, "allahuma lakasumtu wabika amantu wa'ala rizqika abtortu birahmatika yaa arhama rohimin" 
Seleasi membatalkan puasa, kami lekas menuju ke mushola untuk shalat maghrib berjama'ah


Akhirnya menuju ke Sesion terakhir, yaitu makan bersama yang kemudian ditutup dengan foto bersama keluarga besar sanggar sipitung - siti aisyah.







"Yang hadir merasuki perasaan kami saat ini bukanlah karena menu makanan yang dihidangkan tapi karena keceriaan dan kebersamaan yang kami rasakan" @s3 (sanggar sipitung - sitiaisyah)
Semoga tahun depan kita masih bisa merasakannya lagi :)
Baca Selengkapnya ...
Jumat, 15 Juni 2012

PRAMUKA ANAK LEMBAH

Pramuka kami


Apa yang kami banggakan sebagai suatu institusi?...hmm pertanyaan yang selalu bergelayut dalam benak kami,namun terlepas dari itu semua kami di sini masih punya asa yang selalu membara,walau kami berada di antara perbukitan dan jauh dari kota itu membuat kami bangga karena di sini tekhnologi tidak terlalu berpengaruh bagi pucuk-pucuk muda negeri yang sekarang sedang kami bina.Apapun yang kami perjuangkan semoga mendapat Ridho dari-Nya,kami di sini masih berdiri dengan kemampuan kami yang masih di bilang terlalu muda namun kami barisan SDN 4 Taman sari akan mengikuti semua tuntutan jaman yang pada akhirnya akan menempa karakter anak-anak kami semoga kami yang di pinggir tidak tersisih dan mampu melangkah dengan segenap kemampuan yang ada.

kemitraan sekolah


Sekolah sebagai salah satu basic pendidikan seyogyanya membangun kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat sekitar sekolah sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan,SDN 4 Tamansari saat ini telah merintis kerjasama dengan alumninya sebagai upaya untuk memajukan sekolah kami dan masyrakat tentunya ingin berbuat yang terbaik untuk generasi penerus,dan untuk itu kami SDN 4 Tamansari Desa Tamansari,Kecamatan Gunungsari mulai merintis kemitraan dengan alumni sekolah yang mana untuk saat ini kami baru berpusat di bidang kepramukaan,dan tentunya kami ingin kerjasama ini tidak hanya di bidang tersebut tetapi lebih kepada pengembangan life skill untuk mempersiapkan SDM sekitar karena geografis kami yang terletak di daerah perbukitan dan mata pencaharian penduduk yang sebagian besar sebagai pekebun.




Kegiatan anak


Memanfaatkan alam sekitar untuk belajar dan lihatlah kami memang di atas bukit bersama anak-anak,coba amati keadaan di belakang mereka.


Ancaman terkikisnya bagian depan sekolah kami,sangat serius.?

 
Manfaatkan teras sekolah untuk belajar karena kurang ruang belajar.

Walau tidak ada ruang kelas setidaknya kami masih punya semangat?.........


Baca Selengkapnya ...